Loading...
Tanaman sukun dengan Bahasa latin Artocarpus communis L. merupakan termasuk salah satu jenis tanaman buah-buahan penghasil karbohidrat yang berumur panjang, sehingga tanaman ini dapat berproduksi secara terus menerus hingga puluhan tahun.
Di samping itu tanaman sukun juga sangat produktif, karena setiap tanaman sukun bisa menghasilkan buah sukun dengan hasil rata-rata mencapai 200 buha permusim hingga 300 buah permusim. Untuk setiap hektar lahan bisa dihasilkan buah sukun sebanyak 16 ton hingga 32 ton, dengan dua kali musim panen dalam setahun.
Perbanyakan tanaman sukun pada umumnya menggunakan cara stek akar namun cara ini memiliki beberapa kelemahan yaitu bibit yang dihasilkan sangat terbatas dan pengambilan akar hanya boleh dilakukan secara bertahap agar tanaman induk tidak rusak.
Tanaman sukun juga bisa diperbanyak dengan cara penyambungan yaitu dengan menggunakan batang bawah kluwih dan tarap. Akan tetapi kelemahan dari cara perbanyakan ini ialah memerlukan waktu yang cukup lama karena dibutuhkan batang bawah dengan umur 8 bulan sebelum dilakukan penyambungan. Selain itu juga, ukuran entris sukun pada umumnya besar, sehingga entris yang sesuai dengan batang bawah sangat terbatas jumlahnya.
Cara Memperbanyak Benih Sukun Dengan Cara Stek Batang |
Salah satu alternatif untuk memperoleh benih sukun dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat ialah dengan cara menggunakan teknik stek batang. Penggunaan teknik stek batang ini memiliki keuntungan, karena bisa dilakukan dengan cepat, sederhana, tidak memerlukan tenaga yang terlatih dan jumlah benih yang dihasilkan cukup banyak (Florido, 1978).
Jumlah benih yang cukup banyak tersebut bisa tercapai karena dari setiap benih yang digunakan sebagai bahan stek bisa dipotong-potong menjadi beberapa stek. Dari hasil penelitian Susiloadi et al. tahun 2009, menunjukkan bahwa perbanyakan tanaman sukun dengan teknik stek batang memberikan keberhasilan yang lebih tinggi mencapai hingga 65%, dibandingkan dengan cara perundukan yang hanya mencapai hingga 25%.
Pertumbuhan tunas pada cara perundukan lebih cepat akan tetapi tidak diikuti dengan pertumbuhan akar, sedangkan pertumbuhan tunas dengan menggunakan cara perbanyakan stek batang lambat namun diikuti dengan pertumbuhan akar.
Masalah yang sering muncul pada perbanyakan vegetatif tanaman berkayu melalui teknik stek batang ialah sulitnya bahan tanaman membentuk akar (Sadwiyanti et al ., 2001). Pembentukan akar pada teknik stek batang selain tergantung pada cadangan makanan juga sangat tergantung pada hormon tumbuh endogen yang terdapat pada bahan stek. Perlakuan pemberian hormon tumbuh eksogen bisa dilakukan untuk mempercepat pembentukan akar pada stek.
Pada tulisan kali ini kami akan membahas bagaimana cara memperbanyak benih sukun dengan cara stek batang. Langsung saja Sahabat Inspirasi Berkebun ikuti langkah-langkah yang akan kami bahas dibawah ini.
Langkah-langkah Stek Batang Tanaman Sukun
Langkah pertama yang Sahabat Inspirasi Berkebun harus lakukan adalah mepersiapkan bahan tanaman. Bahan tanaman yang akan digunakan pada stek batang sebaiknya bibit sukun yang berasal stek akar dengan umur kurang lebih satu tahun setelah perbanyakan.
Langkah selanjutnya batang sukun dari bibit dengan panjang kurang lebih satu meter tersebut dipotong-potong dengan panjang kurang lebih 10 cm. Pangkal bahan stek tersebut dicelupkan pada larutan air kelapa atau bawang merah. Bawang merah di blender dan di campur dengan air dengan perbandingan 1 : 1, sedangkan air kelapa diambil dari buah kelapa yang masih muda.
Selain itu bisa juga dicelupkan ke zat pengatur tumbuh (ZPT) yang berfungsi untuk merangsang tumbuhnya akar. Zat pengatur tumbuh (ZPT) yang digunakan dalah dari kelompok sitokinin dan auksin misalnya Rooton, Growroot dan sebagianya. Sitokinin dan auksin bisa meningkatkan persentase stek yang berakar serta meningkatkan jumlah dan kualitas akar yang terbentuk dan tanpa pencelupan.
Langkah selanjutnya stek di tanam langsung di polibag dengan ukuran 12 cm x 17 cm dengan menggunakan media tanah top soil. Semua batang yang sudah di stek di sungkup atau di tutup dengan menggunakan plastik berwarna putih dan diletakkan dibawah naungan paranet dengan persentase naungan sekitar 70 %.
Hasil penelitian Susiloadi et al. tahun 2009 menunjukkan persentase bibit jadi stek yang berasal dari pangkal juga menunjukkan persentase bibit jadi yang lebih tinggi yaitu mencapai 94,22 %, sedangkan persentase bibit jadi yang paling rendah ialah stek yang berasal dari pucuk yaitu mencapai 36,89 %.
Stek yang berasal dari pangkal menunjukkan fisik yang keras dan tidak mudah layu, sedangkan stek yang dari pucuk menunjukkan fisik yang lunak dan jika tidak segera ditanam atau disungkup stek akan layu dan kering.
Pada teknik stek pucuk kemungkinan persentase berhasil cukup rendah, hal tersebut disebabkan karena stek tidak dapat melakukan absorbsi air dan faktor transpirasi yang terjadi pada stek yang ditanam tinggi dengan kata lain faktor lingkungan kurang mendukung bagi stek untuk bertahan hidup.
Faktor yang mempengaruhi transpirasi ialah faktor atmosferik yang meliputi kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin serta faktor tanaman itu sendiri (Darus, 1989).
Keragaan bibit sukun melalui stek batang : a. Stek Pucuk, b. Stek Tengah dan c. Stek Pangkal |
Demikian tulisan kami mengenai bagaimana cara memperbanyak benih sukun dengan cara stek batang. Semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan Sahabat Inspirasi Berkebun dalam memperbanyak benih sukun. Silahkan bagikan tulisan ini ke halaman facebook Sahabat Inspirasi Berkebun untuk menyimpan tulisan ini.
Sumber : Agus Susiloadi dan Tri Budiyanti (http:// balitbu. litbang. pertanian. go. id/ ind/ index. php/ hasil- penelitian- mainmenu- 46/ 114- inovasi- teknologi/ 922- perbanyakan- benih- sukun- menggunakan- stek- batang)
Loading...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus