Beranda · Daftar Isi · Disclaimer · Privacy Policy · Terms And Conditions· Contact Us

Pemanfaatan Kacang Babi (Tephrosia Vogelii) Sebagai Pestisida Nabati

Loading...
Petani kerap memakai insektisida sintetik secara intensif. Akibatnya, bukan hanya menghasilkan ekosistem rusak, akan tetapi pula menyebabkan hama sasaran menjadi resisten ( tahan / kebal ) terhadap insektisida.
Pemanfaatan Kacang Babi (Tephrosia Vogelii)
Sebagai Pestisida Nabati
(Foto by Charlie Tjendapati)
Akibat lebih jelek lagi, hama sasaran tersebut tidak bisa lagi dikendalikan secara efektif dengan insektisida tersebut. Salah satu hama yang cepat sebagai kebal terhadap insektisida sintetik merupakan ulat daun kubis (Plutella xylostella). Saat ini hama tersebut telah resisten terhadap hampir seluruh golongan insektisida sintetik yang terdapat di pasaran.

Keliru satu sarana pengendalian hama ramah lingkungan yang bias kita manfaatkan untuk mengatasi resistensi terhadap hama insektisida sintetik adalah insektisida dari tanaman (insektisida botani). Jika menelisik jenis tumbuhan yang terdapat di Indonesia, potensi membuatkan insektisida nabati sangat besar . Keliru satunya, Tanaman kacang babi (Tephrosia vogelii). Tanaman kacang babi termasuk famili dari Leguminoceae (kacang-kacangan atau tumbuhan berpolong).
Tanaman Melon yang Kering akibat Teracuni Kacang Babi yang difermentasi 3 Minggu (Foto by Charlie Tjendapati)
Pada Jawa Barat, tumbuhan tadi dikenal menggunakan nama awam kacang babi. Karena, polongnya berwarna agak coklat dan berambut-rambut halus yang tampak mirip kulit babi. Kacang babi ialah tanaman perdu tahunan yg asal dari Afrika Timur.

Sekarang kacang babi beredar luas di wilayah tropis dan subtropik menggunakan ketinggian 0-dua. 100 meter di atas permukaan laut (MDPL), curah hujan 850 hingga 2.700 milimeter pertahun dan suhu rata-rata harian 12–27ÂșC. Di Jawa, kacang babi tak jarang ditanam pada perkebunan coklat, kina dan kopi menjadi pupuk hijau dan pelawan angin.

Tumbuhan kacang babi mudah dibudidayakan pada wilayah menggunakan kondisi geografi yang majemuk. Bahkan dapat tumbuh dengan cepat, sebagai akibatnya bahan standar insektisida nabati kacang babi dapat diperoleh dengan relatif simpel.

Saat ini petani sayuran dataran menengah serta dataran tinggi pada Jawa Barat, termasuk petani sayuran organik, banyak memanfaatkan insektisida botani kacang babi buat mengendalikan hama ulat pada huma sayuran.

Buat menaikkan pemanfaatan dari insektisida nabati ini sebagai komponen-komponen pendukung pengendalian hama terpadu (PHT), sangat diperlukan pemasyarakatan insektisida nabati pada kalangan petani secara lebih luas. Diantaranya, melalui kaji tindak pada Stasiun Lapangan PHT dan penyediaan unutk bibit tanaman insektisida nabati.

Kacang babi bisa tumbuh dengan cepat, bercabang relatif poly dan tingginya mencapai hingga 2 sampai 3 meter. Daunnya berwarna hijau dan berguna menjadi pupuk hijau. Bunganya berwarna ungu atau putih serta menyerbuk sendiri. Bijinya kecil, keras serta berwarna hitam.

Kacang babi bisa diperbanyak menggunakan mudah menggunakan biji. Selain menjadi pupuk hijau, daun kacang babi sudah dimanfaatkan menjadi insektisida serta racun ikan mirip akar tuba (Derris elliptica) yg mengandung zat aktif rotenon.
Kacang Babi yang Sudah Over Fermentasi / Kadaluarsa Berbau Busuk dan Beracun (Foto by Charlie Tjendapati)
Cara membuat pestisida nabati kacang babi :

Satu sendok makan kacang babi ditumbuk halus , masukan kedalam botol berisi air biasa sebanyak satu liter . Tutup, kocok , dan diamkan selama 12 jam ( semalaman ).

Saring cairan tersebut , tambahkan sabun pencuci piring sebanyak satu sendok makan , masukan kedalam tangki pompa semprot gendong. Tambahkan air sampai penuh,siap disemprotkan pada tanaman.

Dalam keadaan serangan yang parah , penyemprotan dilakukan 3 hari berturut-turut. Tetapi, pestisida ini tak dapat digunakan untuk hari berikutnya.Jadi mesti bikin setiap hari,selama penyemprotan berlangsung.

PERINGATAN PENTING !

Penggunaan pestisida nabati dari kacang babi yang sudah di fermentasi,mesti sesegera mungkin digunakan dalam kurun waktu 24 jam.Jika berlebihan waktunya,akan beracun bagi tanaman yang kita semprot.

Botol dan pompa semprot bekas penggunaan fermentasi kacang babi,jangan dibersihkan di kolam ikan , karena racunnya akan mematikan ikan yang ada di kolam.

Tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan luas...Bijinya yang kering dapat disimpan lama dalam wadah kering dan tertutup,sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu diperlukan.

Mudah dibudidayakan / ditanam , dengan cara menanam bibit / biji langsung kedalam tanah.Setelah 1,5 bulan kacang babi dapat dipanen.Yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah bijinya yang sudah tua.

Ampuh membasmi ulat dan kutu-kutuan,bahkan semut...

Jadi, ngapain mesti beli pestisida di toko ? mulai nanem sendiri pestisidamu...

Selamat berkarya...

Sumber : Charlie Tjendapati (085210974722)
Loading...

1 Tanggapan untuk "Pemanfaatan Kacang Babi (Tephrosia Vogelii) Sebagai Pestisida Nabati"