Jahe gajah ialah salah satu jenis jahe yang sangat banyak dibutuhkan, baik dalam pasar lokal maupun pasar internasional. Membudidayakan jahe gajah dengan cara yang tepat dan benar akan membuat produksi jahe gajah juga lebih maksimal, sehingga keuntungan yang akan Sahabat Inspirasi Berkebun peroleh juga tentunya lebih banyak.
|
Jahe Gajah |
Jahe gajah akan tumbuh lebih optimal pada ketinggian 400 mdpl hingga 800 mdpl, dengan kisaran suhu antara 20 derajat celcius. Jahe merah juga akan tumbuh lebih subur ketika di dalam tanah mengandung bahan organik yang memiliki zat asam 5,5 hingga 7. Jahe gajah juga merupakan salah satu tanaman yang membutuhkan cahaya matahari yang cukup lama, yaitu delapan jam per hari serta dengan kelembapan udara yang tinggi sekitar RH 60% hingga 90%.
Budidaya Jahe gajah biasanya di kembang biakkan secara vegetatif dengan menggunakan rimpang. Untuk mendapatkan bibit jahe gajah yang berkualitas, maka tanaman yang dijadikan indukan minimal harus berumur 10 bulan. Tandanya tanaman jahe gajah siap dijadikan indukan adalah daun tanaman jahe gajah sudah kering dan mati disetiap bagian. Rimpang yang baik ialah yang mempunyai dua mata tunas,dan tidak cacat atau tidak terkena penyakit. Untuk 1 hektar lahan tanah, maka rimpang yang dibutuhkan ialah kurang lebih 1,2 ton.
Pengolahan tanah dan pembuatan bedengan sebelum dilakukan penanaman ialaha sebuah hal yang sangat penting. Pegolahan tanah bertujuan agar mempercepat pelapukan, memberantas gulam, memperbaiki struktur tanah dan memperbaiki drainase (saluran air). Sedangkan untuk pembuatan bedengan dibuat untuk memperoleh bagian atas lapisan tanah yang tebal serta untuk memudahkan dalam pemeliharaan jahe gajah nantinya.
Jahe gajah akan lebih baik jika ditanam pada awal musim hujan dengan menggunakan pola tumpangsari atau monokultur. Pola tumpangsari bisa dilakukan dengan bawang merah ataupun cabe rawit. Tujuan tumpang sari disini ialah untuk lebih meningkatkan produksi panen dan juga pendapatan.
Agar pertumbuhan lebih maksimal, maka pemeliharaan tanaman jahe gajah wajib dilakukan. salah satu hal yang penting ialah masalah pengairan terutama di masa awal pertumbuhan sebab tanaman jahe gajah sangat membutuhkan air yang cukup. Proses pengairan harus secara rutin dilakukan pada awal masa penanaman dan mula di kurangi pada saat rimpang mendekati fase penuaan karena rimpang akan busuk apabila tanahnya terlalu basah.
Jika Sahabat Inspirasi Berkebun menemukan ada rimpang yang bermasalah maka segera lakukan penyulaman untuk mempertahankan hasil produk yang akan dipanen. Penyiangan pada jahe gajah juga perlu dilakukan pada saat gulma sudah mulai mengganggu. Untuk menjaga agar jahe gajah tidak roboh, Sahabat Inspirasi Berkebun dapat melakukan pembubunan ketika umur jahe gajah berumur sekitar 1 tahun hingga 1,5 tahun.
Proses pemanenan jahe gajah dianjurkan menggunakan garpu tangan dan sangat tidak dianjurkan memanen jahe gajah menggunakan cangkul, karena jahe gajah yang tercangkul bisa terpotong. Hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kualitas jahe gajah jika akan di export. Tentunya jika kualitas jahe gajah menurun, harga jahe gajah juga menjadi lebih murah. Setelah jahe gajah dipanen, jahe gajah didiamkan terlebih dahulu sekitar 1 hari hingga 2 hari didalam gudang penyimpanan. Hal tersebut dilakukan agar tanah yang menempel pada rimpang jahe gajah dapat luruh dan mengering. Karena salah satu syarat jahe gajah yang akan di export ialah jahe gajah dalam kondisi bersih serta tidak ada tanah yang menempel pada rimpang.
Sumber : mata pencaharian. com
Mau tanya gan...
BalasHapusUntuk lahan gambut apa cocok di tanami jahe gajah...
wah ,, sampai saat ini kami belum pernah mencoba di lahan gambut sob, nanti akan kita update lagi jika kami sudah melakukanya,
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus