Alpukat, atau Persea americana adalah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama yang sama. Buah alpukat berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah. Pada sekarang ini buah alpukat banyak di budidayakan di Amerika Tengah dan Amerika Selatan sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di seluruh dunia.
|
Cara Budidaya Tanaman Buah Alpukat |
Pohon alpukat dengan batang mencapai tinggi 20 meter dengan daun sepanjang 12 centimeter hingga 25 centimeter. Bunga alpukat tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 milimeter hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 centimeter hingga 20 centimeter dengan massa 100 gram hingga 1000 gram biji alpukat yang besar 5 centimeter hingga 6,4 centimeter.
Kali ini kami akan mebahas cara budidaya buah alpukat, diantaranya :
Pertama Pembibitan tanaman:
Tanaman di perbanyak dengan cara sambung pucuk atau dengan cara okulasi. Bibit bisa disambung pada umur 1 bulan hingga 8 bulan. Perbanyakan menggunakan biji hanya untuk batang bawah. Budi daya tanaman dngan bibit okulasi atau sambungan ditanam dengan jarak 12 meter x 12 meter. Ukuran lubang tanam 60 centimeter x 60 centimeter x 40 centimeter.
Pupuk kandang yang diberikan sebanyak 30 kg untuk setiap lubang. Pupuk anorganik berupa campuran urea 25 gram hingga 1000 gram, TSP 25 gram hingga 1000 gram, dan KCL 25 gram hingga 800 gram untuk setiap pohon diberikan 3 bulan sekali. Dosis pemberian pupuk meningkat sesuai dengan umur dari buah alpukat. Sebaiknya dalam 1 area di tanam 2 tipe alpukat. Sekurang kurangnya 5% hingga 10% dari jumlah bibit yang ditanam berasal dari tipe lain sebagai sumber tepung sari atau pejantan. Untuk memudahkan perawatan, buah alpukat dianjurkan penanaman dilakukan menjelang pada musim hujan.
Kedua Pemeliharaan Buah Alpukat
Pemangkasan buah alpukat hanya di lakukan untuk pembentukan pohon atau pemotongan batang pokok. Tanaman buah alpukat dari bibit okulasi mulai berbunga pada umur 5 tahun hingga 6 tahun, sedangkan bila dari bibit biji pada umur 9 tahun hingga 12 tahun.
Ketiga Hama dan Penyakit Alpukat
Hama yang sering menyerang tanaman alpukat ialah ulat daun Sania insularis dan penggerek cabang Rhynchites lauraceae Voth. Ada masanya lalat buah menyerang buah muda dan penggerek batang menggerek ujung-ujung cabang hingga ujung cabang menjadi kering. Penyakit yang sering menyerang buah alpukat ialah busuk akar Phytophthora cinnamomi yang dapat diatasi dengan siraman larutan Benlate dengan dosis 0,3% atau karbol dengan dosis 10% hingga 50%. Penyakit dapat menular melalui bibit yang digunakan atau alat-alat pertanian. Penyakit busuk pada buah adalah Colletotrichum gloeosporiodes penyakit ini menyerang buah, terutama yang disimpan pada suhu yang panas dan suhu lembap. Penyakit Cendawan Phytophthora menyerang jika suhu tanah 13° hingga 23° Celcius. Infus dengan fungisida melalui batang biasanya dapat mengatasi serangan penyakit busuk pada akar. Serangan hama-hama diatas dapat diatasi dengan menggunakan semprotan atau infus larutan insektisida Tamaron 200 LC atau Curacron 500 EC.
Keempat Panen dan Pasca Panen
Buah alpukat bisa dipanen setelah benar-benar tua. Ciri-ciri buah alpukat sudah benar-benar tua biasanya, kulit buah alpukat telah terlihat buram dan jika buah alpukat di goyang akan berbunyi. Buah alpukat dipetik dengan menggunakan jaring agar buah alpukat tidak jatuh ke tanah. Buah yang terbentur akan memar dan biasanya tidak matang dengan sempurna. Buah alpukat yang sudah tua akan matang 2 hari hingga 3 hari setelah dipetik. Buah yang jatuh atau memar akan mudah terserang penyakit busuk buah akan kecokelatan dan rasanya pahit.
Sumber : tempat-hijau.blogspot.com
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus