Bapak Tukimin yang berumur 49, petani asal Kabupaten Madiun tepatnya di Desa Kaliabu. Bapak Tukimin berhasil membuktikan diri ke publik bahwa musim kemarau bukanlah sebuah halangan untuk bercocok tanam melalui pemikiran sederhananya. Bapak Tukimin seorang Petani sayur mayur ini dapat memberikan Inspirasi Berkebun kepada para petani untuk tetap berinovasi dan beradaptasi terhadap kondisi cuaca yang semakin ekstrem.
|
Batang Pisang Sebagai Media Tanam |
Sejak 6 bulan lalu, Bapak Tukimin berinovasi mengganti media tanam untuk sayur-sayurannya dengan sebuah batang pisang alias gedebog pisang, tapi siapa sangka ternyata ide Bapak Tukimin itu berjalan sangat efektif.
Bapak Tukimin mengatakan pada awalnya saya melihat batang pohon pisang digunakan secara horizontal atau berebah, tapi setelah saya terapkan batang pohon pisang cepat kering dalam waktu kurang lebih 1 bulan.
Bapak Tukimin pun berinisiatif menggunakan batang pisang alias gedebog pisang ini dengan posisi vertikal.
Bapak Tukimin mengatakan keuntungannya jika menggunakan posisi vertikal, batang pohon pisang dapat lebih bisa bertahan lama, sekitar kurang lebih 2 bulan. Selain itu, dapat dilubangi lebih banyak lagi sehingga dapat menanam lebih banyak sayuran.
Namun Bapak Tukimin mewanti-wanti, bahwa batang pohon pisang ini hanya untuk tanaman sayuran. Karena media tanahnya yang sedikit maka yang sesuai adalah tanaman sayuran seperti kangkung, bayam dan sawi.
Bapak Tukimin mengatakan sebagai penguat batang sayuran, Bapak Tukimin membuat pupuk alami. Pupuknya saya hanya menggunakan cairan dari rendaman serabut kelapa yang direndam selama 1 minggu. Saya tidak menggunakan bahan pupuk maupun insektisida pabrik.
Bapak Tukimin juga mengatakan semua bahan yang digunakan merupakan limbah. Batang pohon pisang alias gedebog pisang ini sangat melimpah, karena pohon pisang selalu ditebang setelah berbuah dan diambil buahnya, begitu juga dengan pupuk dari air rendaman serabut kelapa.
Hasil dari panen sayuran yang menggunakan media tanam batang pohon pisang alias kedebog ini, Bapak Tukimin tidak lagi membeli sayuran karena dapat dipetik dari halaman sendiri untuk konsumsi sehari-hari.
Semoga ulasan dari Bapak Tukimin dapat memberi kita motivasi dan inpirasi untuk terus berkembang dalam bertani.
Sumber : nasional.news.viva. co.id/news/ read/657813-tukimin--petani-hebat-melawan-kemarau
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus