Buah rambutan ialah salah satu buah favorit yang tumbuh subur di negara Indonesia dan menghasilkan buah selama musim panen. Cara merawat pohon rambutan yang benar dan tepat akan memberikan kita hasil mengenai bagaimana metode terbaik untuk mengelola pohon rambutan supaya menghasilkan buah rambutan yang banyak dan berkualitas bagus tanpa ada gangguan hama penyakit yang menyerang buah rambutan.
Penggunaan pupuk yang tepat ialah salah satu unsur perawatan yang diperlukan dalam merawat pohon rambutan. Masih banyak para petani buah yang tidak begitu peduli dengan penggunaan pupuk herbal karena merasa direpotkan dengan teknik pemupukan tersebut. Para petani buah masih mengandalkan cara penanaman yang tradisional yang menyebabkan panen buah yang dihasilkan tidak terlalu menguntungkan.
|
Cara Menanam Rambutan Agar Cepat Berbuah |
Cara penanaman rambutan yang baik harus dimulai dengan cara memilih jenis pohon yang bagus. Banyak jenis rambutan yang tumbuh subur di negara kita dengan rasa yang berbeda beda. Ada baiknya apabila kita memilih jenis rambutan yang berbuah besar, bagus, berdaging tebal dan manis. Jenis buah ini akan diambil oleh pihak agen dengan harga jual yang cukup tinggi.
Pihak distributor siap menyalurkan pasokan rambutan yang bagus ke pasaran dan tentu yang diuntungkan ialah para petani yang dapat secara rutin memasok buah rambutan yang banyak ke pasaran atau distributor. Hal tersebut ialah hasil dari teknik perawatan yang benar. Jangan biarkan pohon rambutan yang Sahabat Inspirasi Berkebun miliki terbengkalai dan hanya menghasilkan panen yang biasa-biasa saja.
Tanaman rambutan ialah jenis tanaman yang tidak terlalu memerlukan banyak perawatan. Dengan cara pemeliharaan yang sederhana Sahabat Inspirasi Berkebun sudah dapat mendapatkan hasil panen yang cukup berlimpah. Teknik pemberian pupuk dilakukan sesuai aturan yang dianjurkan agar hasilnya maksimal.
Berikut ini adalah tips bagaimana langkah-langkah menanam rambutan di tabulampot :
Memilih Pot
Pemilihan pot tergantung jenis tanaman yang akan kita tanam, tanaman berakar panjang membutuhkan pot dengan ukuran lebih besar. Tanaman jeruk misalnya, dapat tumbuh dan berbuah lebat dalam pot berdiameter sekitar 50 cm, namun pada tanaman mangga butuh pot yang berdiameter 70 cm hingga 80 cm. Agar terlihat indah, ukuran pot harus sesuai dengan besar dan umur dari tanaman tersebut. Bibit dengan tinggi 50 cm hingga 60 cm cocok ditanam pada pot berdiameter 35 cm, sedangkan apabila bibit telah setinggi 1,5 m membutuhkan pot berdiameter 60 cm hingga 80 cm.
Menyiapkan Media Tanam
Sebagai media tanam campurkan tanah dengan sekam padi serta tambahkan pupuk kandang. Media juga bisa berupa campuran tanah gunung (sering disebut pasir malang biasa dijual karena karungan) dengan pupuk kandang. Ada satu lagi untuk media tanam, yaitu campuran serutan kayu dengan tanah. Apabila dilihat, prinsip resep tersebut sebenarnya sama dengan bisanya. Terkadang ada yang memberikan pupuk kandang dan bahan organik dalam jumlah lebih besar dari pada jumlah tanah. Hal tersebut bertujuan supaya tanaman memperoleh cukup bahan makanan atau unsur hara.
Memasukan Media
Pot yang telah kita pilih segera dibuat lubang-lubang drainase pada bagian bawah pot. Sebelum memasukan campuran media tanam, jangan lupa untuk menutup lubang drainase tadi dengan kerikil serta batu, tujuannya supaya media tidak ikut keluar bersama air siraman dan pengisian media tanam kira-kira sepertiga dari volume pot.
Menanam Bibit
Selanjutnya siapkan bibit dalam polybag yang akan kita pindahkan kedalam pot. Sebelum bibit dipindah, bibit tanaman harus disiram terlebuh dahulu, tujuannya adalah agar tanah dalam polybag tidak hancur, selain itu sisi polybag tidak hancur. Setelah sisi polybag digunting dan tanaman dikeluarkan secara hati-hati jangan sampai bola tanah dalam polybag pecah sebab jika hal tersebut terjadi akar tanaman bisa putus.
Tanam di Tengah Pot
Tanam bibit tersebut dibagian tengah-tengah pot, selanjutnya media tanam di isikan lagi di dalam pot, akan tetapi tidak sampai penuh, batas maksimal pengisian media adalah 10 cm dari bibit pot. Sehingga media tidak berhamburan pada saat disiram.
Apabila tanaman sudah selasai ditanam harus segera disiram. Penyiraman jangan terlalu banyak supaya media tidak cepat mengeras. Selama 1 minggu tanaman tadi harus diletakan ditempat yang teduh. Apabila dirawat dengan baik, diperkirakan 1 tahun hingga 2 tahun kemudian kita sudah dapat memanen dari tabulampot buatan kita sendiri.
Samoga tulisan ini dapat menambah wawasan Sahabat Inspirasi berkebun dalam membudidayakan rambutan. Silahkan bagikan tulisan ini ke halaman facebook Sahabat Inspirasi Berkebun.
Sumber : pupukkelapasawit.com/cara-menanam-rambutan
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus