Tanaman kunyit merupakan salah satu rempah-rempah yang multi fungsi. Selain untuk pengobatan atau jamu, tanaman kunyit juga digunakan sebagai bumbu dapur oleh karena itu peluang pasar tanaman kunyit sangat terbuka. Akan tetapi sangat di sayangkan harga tanaman kunyit relatif murah. Mungkin hal tersebut disebabkan oleh karena mudahnya berbudidaya kunyit.
|
Cara Budidaya Kunyit |
Harga kunyit di kalangan petani hanya kisaran 1.000 rupiah hingga 2.000 rupiah per 1 kilogram. Harga tersebut sangat murah dan tidak sebanding dengan lamanya waktu budidaya tanaman kunyit. Tanaman kunyit dapat dipanen maksimal pada saat tanaman kunyit sudah berumur 8 bulan hingga 12 bulan atau 1 tahun.
Ada 2 alasan, mengapa kami tetap untuk menanam tanaman kunyit, meskipun harganya murah, yaitu untuk memenuhi kebutuhan sendiridan menurut referensi yang kami peroleh, menanam tanaman kunyit di sela-sela tanaman sayuran akan dapat mengurangi hama tanaman.
Kami menanam cabai dalam karung, sehingga mudah dalam perawatan tanaman cabai. Selain itu tanaman cabai jadi mudah untuk kita pindah-pindahkan sesuai dengan keinginan kita.
Gambar diatas dan dibawah adalah contoh kunyit umur delapan bulan, meskipun ditanam tanpa melakukan perawatan khusus, akan tetapi hasilnya cukup lumayan. Dalam 1 karung yang belum maksimal, telah kami dapatkan 2,5 kilogram kunyit.
|
Cara Budidaya Kunyit |
Tanaman kunyit ini kami tanam pada karung tanaman cabai yang sudah berbuah, sehingga ketika tanaman cabai telah menurun produktifitas tanaman cabai, maka tanaman kunyit inilah yang akan meneruskan kehidupan dalam sebuah karung tersebut.
Dengan penambahan media tanam yang gembur 1 bulan sekali setinggi 10 cm, maka tanaman kunyit akan menghasilkan rimpang bersusun dari bawah keatas hingga karung penuh terisi media tanam.
Media tanam yang kami pakai ialah campuran tanah pekarangan + kompos kotoran sapi + sekam padi + serutan kayu dengan perbandingan 1:1:1:1.
Demikian tulisan kami mengenai Budidaya Kunyit sebagai Usaha Sampingan yang Menguntungkan untuk Sahabat Inspirasi Berkebun. Silahkan bagikan tulisan ini ke halaman facebook Sahabat Inspirasi berkebun untuk menyimpan tulisan ini.
Sumber : Ibu Siti Mahmudah
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus