Budidaya cabe tidak semulus yang kita bayangkan karena budidaya cabe sangat rentan terhadap beberapa serangan penyakit dan hama yang salah satunya ialah penyakit patek atau penyakit antraknosa. Penyakit tanaman cabe jenis penyakit antraknosa biasanya yang menyerang pada musim hujan yang dikarenakan cuaca dan lingkungan jadi lembab.
Beberapa tanaman cabe kami juga tidak lepas dari serangan penyakit antraknosa yang menyebalkan ini. Tanaman cabe dari masa bunga tumbuh normal sampai buah muda, akan tetapi ketika tanaman cabe menginjak masa tua muncul bercak coklat pada bagian buah cabai, bahkan ada yang sampai seluruh bagian buah cabai menjadi busuk.
Pada musim penghujan yang intensitasnya tinggi menjadi salah satu penyebab lembabnya udara terutama pada areal budidaya tanaman, sehingga menyebabkan serangan penyakit pada tanaman cabai, penyebab utamanya ialah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Jamur yang menyebabkan terjangkit penyakit patek atau penyakit antraknosa ialah jamur Colletotrichum dan jamur Gloeosporium.
Biasanya jamur tersebut bisa menyerang cabai secara bersamaan. Jamur-jamur tersebut berkembang melalui spora yang mudah terbawa oleh hembusan angin, sehingga penularan penyakit tersebut berlangsung sangat cepat.
Pada tulisan kali ini kami akan membagikan beberapa cara yang dapat Sahabat Inspirasi Berkebun lakukan untuk mengendalikan penyakit patek atau penyakit antraknosa ini. Langsung saja kami akan membagikan bagaimana Cara Pengendalian Patek pada Tanaman Cabai adalah sebagai berikut:
|
Cara Pengendalian Patek Pada Tanaman Cabai |
- Kami menggunakan bibit cabai rawit putih gendut yang pada lebelnya ada tulisan tahan patek. Tanaman cabai ini telah kami buktikan dan tahan terhadap serangan penyakit patek atau penyakit antraknosa.
- Apabila menggunakan bibit cabai dari tanaman sendiri maka gunakan bibit cabai dari tanaman yang sehat dan tidak berpenyakit.
- Penanaman cabai sebaiknya dilakukan jangan dari bekas tanaman terong, cabai, tomat atau tanaman yang sefamily Solanaceae. Jamur Colletotrichum dan jamur Gloeosporium bisa bertahan dan beradaptasi dalam tanah dalam waktu hingga tahunan. Biasanya cabai kriting lebih tahan terhadap penyakit patek atau penyakit antraknosa.
- Lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk yang rendah nitrogen (N), karena kelebihan unsur nitrogen (N) pada tanaman cabai menyebabkan mudah terserang patek atau penyakit antraknosa.
- Perbanyak unsur Calsium dan Kalium untuk membantu pengerasan pada kulit buah cabai.
- Percikan air hujan juga bisa menyebabkan penularan penyakit patek atau penyakit antraknosa, oleh karena itu dapat dicegah dengan penggunaan mulsa untuk menutup media tanam dari kucuran air hujan.
- Sebaiknya jarak tanam cabai pada musim penghujan tidak kurang dari 70 cm antar tanaman cabai lainnya sehingga bisa mengurangi kelembaban karena cahaya matahari bisa masuk ke sela-sela tanaman cabai.
- Jamur tidak kuat dengan rasa yang masam, sehingga Sahabat inspirasi Berkebun dapat menggunakan perasan belimbing wuluh atau perasan jeruk nipis untuk menyemprot tanaman cabai. Ini adalah cara yang kami dapatkan dari PPL di desa kami.
Demikian tulisan kami mengenai Penyebab dan Cara Pengendalian Patek pada Tanaman Cabai yang Harus Kita Ketahui, selamat mencoba semoga bermanfaat. Silahkan bagikan tulisan ini ke halaman facebook Sahabat Inspirasi Berkebun untuk menyimpan tulisan ini.
Sumber : Ibu Siti Mahmudah
Takarannya gimana boss..
BalasHapusUntuk 15L.. berapa buah bimbing wulu bozs